Pengelolaan Hutan Adat Depati Karo Jayo Tuo Berbasis Kearifan Lokal di Desa Rantau Kermas Kecamatan Jangkat Kabupaten Merangin
Abstract
Forests are the lungs of the earth where there are many animals living in them and there are also trees and various other types. Currently, forest management is carried out with the existence of customary forests that are managed, supervised and preserved by the surrounding community so that the customary forest can be maintained by making it a tourist attraction with existing local wisdom. The purpose of this study was to determine how the customary forest is managed as a tourist attraction and to determine the supporting and inhibiting factors in the management of customary forests in Rantau Kermas Village. The type of research used is a descriptive qualitative method used in examining the symptoms related to one another. The techniques used are data reduction, data presentation, verification and drawing conclusions and documentation. The results of this study are that customary forest management can be categorized as the use of forests as livelihood land, the use of forests as settlements and the protection of customary forests.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Batubara, D. (2022). Objek wisata multi plier effect. CV. Sarnu Untung.
Budiandrian, B., Jaetuloh, A., & Dinar, P. A. K. (2022). Pengelolaan hutan adat di Taman Nasional Kerinci Seblat. Jurnal Agrimanex. https://www.academia.edu/download/98305535/6936-File_Utama_Naskah-19358-1-10-20221010.pdf
Damardjati, R. S. (2001). Istilah-istilah dunia pariwisata. Pradnya Paramita.
Darmawan, T. (2019). Kelembagaan pengelolaan hutan adat pada masyarakat Mengkadai di Desa Temenggung Kecamatan Limun Kabupaten Sarolangun, Jambi. IPB University.
Darsoprajitno, H. S. (2001). Ekologi pariwisata: Tata laksana pengelolaan objek dan daya tarik wisata. Angkasa.
Fajarini, U. (2014). Kearifan lokal dalam pendidikan karakter. Jurnal Social Science Education.
Fristy, G. (2023). Pengelolaan hutan adat pasca penetapan hutan adat Tembawang Tampun Jauh Dusun Segumon Desa Lubuk Sabuk Kecamatan. e-journal.uajy.ac.id. http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/29435
Gunawan, S., Madiong, B., & Makkawaru, Z. (2022). Analisis hukum hak masyarakat hukum adat Ammatoa terhadap hutan adat di Kabupaten Bulukumba. Indonesian Journal of Legality of.
Heryati, Y. (2019). Potensi pengembangan objek wisata pantai Tapandullu di Kabupaten Mamuju. Jurnal Ilmiah Ekonomi Pembangunan.
Jariah, A., Ariyadi, A., & Riyanti, N. (2023). Pengelolaan hutan adat pada perspektif ekologi politik dalam pembangunan perekonomian masyarakat menengah ke bawah di Kabupaten Katingan. Al Qalam: Jurnal Ilmiah. https://www.jurnal.stiq-amuntai.ac.id/index.php/al-qalam/article/view/2867
Lestari, R. (2022). Pengelolaan hutan adat Imbo Putui untuk meningkatkan ekonomi masyarakat hukum adat Kabupaten Kampar. Jurnal Magister Hukum Udayana.
Mariane, I. (2014). Kearifan lokal pengelolaan hutan adat. PT. RajaGrafindo Persada.
Pranawa, G. G., & Hamid, I. (2023). Non-violence movement: Gerakan masyarakat Laman Kinipan mempertahankan hutan adat. Huma: Jurnal Sosiologi. https://pdfs.semanticscholar.org/53fc/ee70dc1d60b9eac1bec34b4a2ce521550c14.pdf
Prasetyo, D., & Irwansyah. (2020). Memahami masyarakat dan perspektifnya. Jurnal Manajemen Pendidikan dan Ilmu Sosial.
R., Nandini. (2013). Evaluasi pengelolaan hutan kemasyarakatan pada hutan lindung. Jurnal Penelitian Hutan Tanaman.
Rachman, N. F., & Siscawati, M. (2014). Masyarakat hukum adat adalah penyandang hak, subjek hukum, dan pemilik wilayah adat. INSISTPress.
Salam, S. (2022). Peran perempuan dalam pengelolaan dan pemanfaatan hutan adat di Provinsi Sulawesi Tenggara. Universitas Hasanuddin.
Saputra, H., & Hartono, R. N. (2021). Political will pemerintah terhadap pengelolaan hutan adat sebagai upaya penyelesaian konflik agraria. Jurnal Agraria dan Pertahanan.
Silalahi, U. (2012). Metode penelitian sosial. PT Refika Aditama.
Simanjuntak, B. A. (2010). Otonomi daerah, etnonasionalisme, dan masa depan Indonesia. Yayasan Obor Indonesia.
Solekhan, M. (2014). Penyelenggaraan pemerintahan desa. Setara Press.
Sugiyono. (2021). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Alfabeta.
Suharto, B. (2015). Perkembangan masyarakat desa. CV Rajawali.
Watopa, S. E. Y., & Ling, M. (2021). Valuasi ekonomi hutan adat Papasena dan implikasinya bagi pengelolaan suaka margasatwa Mamberamo Foja. Deepublish.
Widiawan, M. (2021). Efektivitas lembaga pengelola hutan adat dalam mempertahankan hutan adat Biang Sari di Desa Pengasi Baru Kecamatan Bukit Kerman. Repository.unja.ac.id. https://repository.unja.ac.id/25247/
Yuwono, T. (2021). Hutan adat menanti asa. Gadjah Mada University Press.
DOI: https://doi.org/10.36355/jppd.v6i2.202
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2024 Jurnal Politik dan Pemerintahan Daerah

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.